Riset: Pandemi Sebabkan Penurunan Kognitif Berkelanjutan pada Kesehatan Otak Lansia

Gaya Hidup  
Ternyata Pandemi Sebabkan Penurunan Kognitif Berkelanjutan pada Kesehatan Otak Lansia. Hal ini diketahui dari sebuah penelitian di Inggris. (Pixabay)

GENPOP -- Kesehatan otak mereka yang berusia di atas 50 tahun memburuk lebih cepat selama pandemi ini. Meskipun mereka tidak mengidap Covid, menurut penelitian, lansia mengalami penurunan kognitif yang berkelanjutan.

Dilansir dari news-medical.net pada Senin, 6 November 2023, para peneliti mengamati hasil tes fungsi otak terkomputerisasi dari lebih dari 3.000 peserta studi online PROTECT. Mereka berusia antara 50 sampai 90 tahun dan berbasis di Inggris.

Studi jarak jauh yang dipimpin oleh tim di University of Exeter dan Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience (IoPPN) di King's College London, menguji memori jangka pendek peserta dan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas kompleks.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Melalui analisis ini, para peneliti menemukan bahwa penurunan kognitif meningkat secara signifikan pada tahun pertama pandemi ini. Dimana peneliti menemukan adanya perubahan sebesar 50 persen pada tingkat penurunan di seluruh kelompok studi.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Healthy Longevity ini, angka tersebut lebih tinggi pada mereka yang sudah mengalami penurunan kognitif ringan sebelum pandemi.

Hal ini berlanjut hingga tahun kedua pandemi. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak yang melampaui periode awal lockdown selama 12 bulan.

Para peneliti yakin dampak berkelanjutan ini sangat relevan dengan kesehatan masyarakat dan kebijakan kesehatan yang sedang berlangsung.

Penurunan kognitif tampaknya diperburuk oleh sejumlah faktor selama pandemi. Termasuk peningkatan rasa kesepian dan depresi, penurunan olahraga, dan konsumsi alkohol yang lebih tinggi.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa aktivitas fisik, pengobatan depresi, kembali ke masyarakat dan berhubungan kembali dengan orang lain, merupakan cara penting untuk mengurangi risiko demensia dan menjaga kesehatan otak.

Profesor Dar Aarsland dari King's IoPPN, mengatakan, penelitian ini menambah pengetahuan tentang dampak kesehatan jangka panjang dari Covid-19, khususnya bagi orang-orang yang rentan seperti orang lanjut usia dengan masalah ingatan ringan.

"Kita tahu terdapat banyak risiko penurunan lebih lanjut, dan hal ini dapat menambah daftar COVID-19. Sisi positifnya, terdapat bukti bahwa perubahan gaya hidup dan peningkatan manajemen kesehatan dapat berdampak positif pada fungsi mental. pemantauan yang cermat terhadap orang-orang yang berisiko selama peristiwa besar seperti pandemi," ujar Dar Aarsland.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image