Menteri PPPA Soroti Dampak Negatif Kemajuan Teknologi
JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyebut kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) mengalami kenaikan sampai ratusan kasus. Bintang merujuk data SAFENET Indonesia terkait KBGO.
"Dari 118 kasus di triwulan pertama tahun 2023, naik menjadi 480 kasus di triwulan pertama tahun 2024. Dengan korban di rentang usia 18-25 tahun menjadi kelompok terbanyak," kata Bintang saat menghadiri kegiatan di Auditorium Jusuf Ronodipuro, RRI Jakarta pada Kamis (10/7/2024).
Bintang menerangkan sebanyak 272 kasus atau 57 persen kasus didapati pada kelompok usia 18-25 tahun. Selanjutnya disusul oleh korban anak-anak di bawah usia 18 tahun dengan 123 kasus atau 26 persen.
"Kasus yang muncul terkait dengan pelecehan dan eksploitasi seksual perempuan maupun anak secara online. Hingga penyebaran konten intim-consensual merupakan salah satu bentuk kekerasan berbasis gender online yang mudah terjadi," ucap Bintang.
Bintang mengungkapkan perempuan dan anak memang termasuk kelompok rentan menjadi korban KGBO.
"Internet dan media sosial saat ini menjadi sarana bagi munculnya tindakan kekerasan dan eksploitasi yang semakin beragam jenis dan intensitasnya," ujar Bintang.
Oleh karena itu, Bintang berharap seluruh pemangku kepentingan dapat menemukan solusi yang terbaik. Bintang menekankan solusinya tidak hanya dalam urusan penanganan saja, melainkan juga ke tahap pencegahannya.
"Penting untuk mendorong perempuan dan anak Indonesia agar lebih aware dalam memanfaatkan teknologi digital secara tepat. Sebab, perempuan dan anak yang dibekali dengan kemampuan literasi digital yang baik akan mampu melindungi diri sendir," ucap Bintang.