Uang

Kemudahan Akses Disebut Tingkatkan Transaksi Digital

JAKARTA -- Tren belanja daring terus meningkat didorong oleh berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi dalam metode pembayaran digital yang semakin diminati pelanggan. Kemudahan akses pembayaran juga turut mendukung lonjakan aktivitas transaksi digital di Indonesia.

Fenomena itu menjadi perhatian PrismaLink sebagai perusahaan fintech penyedia layanan payment gateway.

"PrismaLink menyadari pentingnya beradaptasi dengan tren yang dinamis dan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang," kata CEO PrismaLink, Laksono dalam keterangan pers pada Selasa (24/12/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oleh karena itu, PrismaLink mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan sepanjang tahun 2024. Ini termasuk peningkatan layanan dan ekspansi kemitraan.

“Di 2024 ini, volume transaksi kami meningkat lebih dari 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan mitra dan pelanggan terhadap PrismaLink," kata Laksono.

Selain peningkatan volume transaksi, jumlah mitra yang bergabung dengan PrismaLink juga mengalami peningkatan hingga double digit dibandingkan tahun lalu. Mitra PrismaLink saat ini mencakup berbagai sektor termasuk pendidikan, layanan publik, multifinance, marketplace, dan travel.

“PrismaLink telah sepenuhnya mematuhi regulasi BI SNAP sesuai arahan Bank Indonesia terbaru sebagai bagian dari komitmen kami dalam menjaga integritas operasional dan mendukung ekosistem pembayaran digital yang sehat di Indonesia,” ujar Laksono.

Ke depannya, PrismaLink berencana meluncurkan inovasi baru pada tahun 2025. Salah satu produk yang tengah dikembangkan adalah solusi mempermudah pelaku bisnis dalam melakukan transaksi dan menghasilkan laporan transaksi dengan lebih efisien.

“Ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Dengan terus mengikuti perkembangan tren dan berkomitmen pada layanan terbaik, kami optimis menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” ujar Laksono.

Berita Terkait

Image

Upbit Indonesia Hapus Biaya Perdagangan di Pasar USDT

Image

Mengapa Standard Chartered Incar Bisnis Pinjaman Ritel Digital dan BaaS di Indonesia?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image