Umum

Reputasi NU Dipermainkan KPK, A'wan PBNU Tuntut KPK Secepatnya Tetapkan Tersangka

JAKARTA -- Rencana KPK menelusuri aliran dana korupsi kuota tambahan haji 2023-2024 ke PBNU membuat banyak kiai NU, miris dan prihatin. Bila benar dilakukan KPK, dalam sejarah NU, pertama kalinya peristiwa itu terjadi. Apalagi hingga saat ini, sudah enam petinggi PBNU telah dipanggil dan diperiksa KPK untuk kasus dugaan korupsi kuota haji.

Hal ini diungkap oleh KH Abdul Muhaimin, A’wan PBNU 2022-2027, yang menyatakan bahwa para Kiai sepuh dan warga NU merasakan keresahan yang mendalam atas skandal beruntun yang menimpa PBNU. Namun demikian, para kiai juga mendukung KPK mengusut dan menuntaskan perkara dugaan korupsi haji yang diduga kuat ada keterlibatan petinggi PBNU, sehingga jelas tindak pidana dan tersangkanya.

“itu (telusuri aliran dana dan periksa petinggi PBNU) tugas KPK, kita mendukung dan patuhi penegakan hukum. Segera umumkan tersangkanya supaya tidak ada kesan KPK memainkan tempo yang membuat resah internal NU, khususnya warga,” kata Kiai Muhaimin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“bila tidak segera diumumkan tersangka, dikesankan KPK sengaja merusak reputasi NU secara kelembagaan. Padahal, dugaan pelaku korupsi haji adalah oknum-oknum PBNU yang menyalahgunakan dan memanfaatkan kebesaran NU untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” sambungnya.

KH Abdul Muhaimin, aktivis GP Ansor NU tiga periode ini mewanti-wanti KPK supaya menghormati ulama-ulama dan warga NU akar rumput yang tidak tahu menahu tentang kasus dugaan korupsi tambahan kuota dan penyelenggaraan haji. Umumnya warga NU memahami haji adalah urusan kemenag dan para mitra penyelenggaranya.

“Di dalam PBNU itu ada ratusan ulama kiai yang murni berkhidmat untuk NU. Mereka orang sholeh. Di bawah, ada ribuan ulama, kiai, ustadz dan alumni pesantren yang bertugas menghidupkan agama dan menggerakkan kemaslahatan di bawah bendera jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ungkap Kiai Muhaimin.

“mereka semua tidak paham. Tapi mereka merasakan akibat dari bola salju dugaan korupsi petinggi PBNU yang terus menggelinding. Caci maki dan bullying di media sosial terhadap NU sungguh menyesakkan bagi mereka,” tambahnya.

KH Abdul Muhaimin, Presiden Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), 2003-2008, yang juga pendiri dan pengasuh PP Nurul Ummahat Kotagede, Yogyakarta, menyadari banyak terjadi pro-kontra di tengah-tengah warga NU daerah hingga kampung. Melalui media sosial whatsapp group dan facebook banyak beredar perang narasi dan komentar yang mayoritas mendukung proses penegakan hukum oleh KPK dan hanya sedikit yang membela para terduga.

Semua diakibatkan oleh ketidakjelasan dan ketidakpastian penetapan tersangka oleh KPK. Sehingga warga terbawa praduga dan spekulasi liar terhadap dugaan korupsi kuota tambahan haji 2023-2024. Demikian pula, pembelaan terhadap para terduga bersifat emosional. Karenanya, Kiai Muhaiman meminta kepada KPK agar segera menetapkan tersangka.

“kepada KPK, segera tetapkan tersangka, jangan dibikin serial drama. Jadi, siapapun yang terlibat segera dibuka dengan terang benderang, meskipun melibatkan pemimpin Tertinggi PBNU, sekalipun,” ujarnya.

“sepanjang proses hukum sesuai aturan, disertai bukti yang akurat dan nyata, masyayikh sepuh dan warga NU pasti mendukung langkah penegakan hukum oleh KPK,” pungkas kiai, aktivis yang usianya 1 tahun lebih tua dari Rais Aam, saat ini.

Diketahui, enam petinggi PBNU-PP Ansor yang diperiksa KPK:

1. YAQUT CHOLIL QOUMAS (Mantan Ketum PP GP Ansor 2015-2024, Ketua Satgas Nasional GKMNU, Direktur Eksekutif Insitute for Humanitarian Islam/lembaga bentukan PBNU)

2. ISHFAH ABIDAL AZIZ (Ketua PBNU 2021-2026)

3. ZAINAL ABIDIN DOMBA (Sekretaris Lembaga Perekonomian PBNU 2021-2026)

4. HABIB SYARIF HAMZAH Asyathry (Wasekjen PP GP Ansor 2024-2029)

5. SYAIFUL BAHRI (Pengurus LWP PBNU 2021-2026, Staf Ketua PBNU)

6. NIZAR ALI (Wakil Ketua Umum PBNU 2021-2026, Eks Sekjen Kemenag)

Berita Terkait

Image

Bongkar Dugaan TPPU Rita Widyasari, KPK Didorong Tak Tebang Pilih

Image

Pengusaha Batu Bara Tan Paulin Disebut Tak Kenal Eks Bupati Kukar Rita Widyasari

Image

Daftar Formasi yang Dibuka pada CPNS 2023, dari KPK Sampai BIN

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image