Harga Bitcoin Diprediksi Capai Rp 1,8 miliar pada Tahun 2024, Ini Analisisnya
GENPOP -- Prediksi harga Bitcoin pada tahun 2024 mulai bermunculan. Salah satu prediksi datang dari Standard Chartered, yang telah mengeluarkan perkiraan harga bitcoin di tahun depan.
Standard Chartered, perusahaan jasa keuangan multinasional, memprediksi harga bitcoin pada tahun 2023 ini akan memuncak di angka 50 ribu dolar AS atau setara dengan Rp 750 juta (asumsi kurs Rp 15 ribu per dolar AS).
Prediksi Bitcoin 2024 Capai Harga Rp 1,8 miliar
Adapun pada tahun 2024 mendatang, perusahaan yang berbasis di London Inggris itu memprediksi harga bitcoin akan mencapai 120 ribu dolar AS atau setara sekitar Rp 1,8 miliar, sebagaimana laporan Reuters.
Selanjutnya, pada akhir tahun 2024 nanti, harga bitcoin diprediksi akan menyentuh 100 ribu dolar AS atau setara sekitar Rp 1,5 miliar. Kondisi tersebut menandai berakhirnya musim dingin crypto.
Salah satu analis FX top bank, Geoff Kendrick, menjelaskan, meski ada peningkatan profitabilitas bagi penambang BTC (bitcoin), mereka akan menjual lebih sedikit sambil mempertahankan arus kas masuk. "Mereka (para penambang BTC) juga akan mengurangi pasokan net BTC dan ini mendorong harga BTC lebih tinggi," kata Kendrick.
Harga Bitcoin telah meningkat signifikan hingga 80 persen sejak awal tahun 2023. Namun harga bitcoin tertinggi hingga kini masih di kisaran 30.200 dolar AS atau sekitar Rp 453 juta. Angka ini masih di bawah dari puncak harga bitcoin pada November 2021 lalu, yang saat itu menyentuh 69 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1 miliar.
Pada tahun 2022, triliunan dolar lenyap dari pasar kripto karena bank sentral AS menaikkan suku bunga dan serangkaian perusahaan kripto, seperti exchange FTX, ambruk alias bangkrut. Namun di sisi lain, runtuhnya sejumlah bank bergaya tradisional tahun ini telah mendorong pemulihan pasar kripto.
Ada 900 Bitcoin Baru
Standard Chartered memaparkan, prediksi melambungnya harga bitcoin pada akhir 2023 hingga tahun 2024 didasarkan pada kondisi di mana telah tercetak ratusan bitcoin baru.
Para penambang BTC mencetak 900 bitcoin baru yang diproduksi setiap hari di seluruh dunia sehingga mereka perlu segera menjual lebih sedikit untuk menutupi ongkos penambangan yang kebanyakan habis buat kebutuhan listrik untuk menyalakan komputer super.
Kendrick memperkirakan, penambang baru-baru ini menjual 100 persen koin BTC baru mereka. Namun, jika harganya mencapai 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 750 juta, maka para penambang bitcoin itu hanya akan menjual 20 hingga 30 persen.
"Ini setara dengan penambang yang mengurangi jumlah bitcoin yang mereka jual per hari menjadi hanya 180-270 koin BTC baru dari 900 saat ini. Selama setahun, itu akan mengurangi penjualan penambang dari 328.500 menjadi kisaran 65.700-98.550 bitcoin (pengurangan pasokan net BTC sekitar 250 ribu bitcoin per tahun," kata Kendrick.