Mengenal Resistensi Insulin di Hari Diabetes Sedunia
GENPOP -- Hari Diabetes Sedunia jatuh pada tanggal 14 November atau tepatnya hari ini. Hal tersebut wajib diperingati mengingat bahayanya yang semakin besar.
Satu dari 10 orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes, dan lebih dari 90 persennya menderita diabetes tipe 2. Hampir setengah dari mereka tidak terdiagnosis.
Menerapkan dan menjaga kebiasaan sehat dapat menunda atau mencegah diabetes tipe 2 dan komplikasinya. Lantas bagaimana kita harus menghindari diabetes?
Dilansir dari theweek.in pada Selasa, 14 November 2023, wawancara dengan Dr. Tirthankar Chowdhury, ahli endokrinologi, Rumah Sakit Apollo, mengungkapkan tentang bagaimana problem diabetes yang diawali oleh resistensi insulin.
Apa itu resistensi insulin?
Insulin adalah hormon penting alami yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, dibuat oleh pankreas. Ini membantu pergerakan glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk disimpan sebagai energi untuk fungsi sistematis tubuh.
Ketika pankreas berfungsi dengan baik, pankreas melepaskan insulin untuk membawa kadar glukosa dalam aliran darah ke kisaran normal.
Namun, ketika pankreas tidak bekerja sebagaimana mestinya, pankreas tidak membuat atau melepaskan insulin yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus normal pengambilan glukosa ke dalam sel.
Kondisi ini menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah yang menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol. Ketidakmampuan tubuh untuk merespons insulin (sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah) disebut resistensi insulin.
Apakah resistensi insulin merupakan kondisi permanen?
Resistensi insulin bisa bersifat sementara atau kronis. Meskipun resistensi insulin sementara dapat disebabkan oleh beberapa alasan, resistensi insulin kronis disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku.
Hal ini dapat menyebabkan pra-diabetes dan akhirnya menyebabkan diabetes tipe-2. Resistensi insulin dapat menyerang siapa saja, meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 45 tahun.
Namun saat ini bahkan anak-anak pun mengalami resistensi insulin pada usia dini.
Apa saja indikator umum resistensi insulin?
Karena indikator resistensi insulin sangatlah kompleks, penting bagi praktisi kesehatan dan anggota keluarga untuk mengidentifikasi faktor risiko resistensi insulin, terutama di kalangan anak-anak.
Resistensi insulin umumnya terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas, terutama pada anak-anak yang kurang aktif secara fisik. Selain itu, anak-anak dengan riwayat keluarga diabetes lebih mungkin mengalami resistensi insulin.
Indikator fisik resistensi insulin adalah skin tag atau penggelapan kulit di sekitar leher dan ketiak, sedangkan indikator medis adalah indeks massa tubuh tinggi dan gula darah puasa.
Meskipun kasus resistensi insulin pada anak-anak bervariasi tergantung pada banyak faktor, dilaporkan bahwa resistensi insulin lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Bagaimana resistensi insulin didiagnosis?
Meskipun tidak ada tes laboratorium tunggal untuk mendiagnosis resistensi insulin, ketika praktisi kesehatan mengidentifikasi risiko resistensi insulin pada anak-anak, mereka merekomendasikan tes tertentu.
Penanda antara lain indeks massa tubuh, kadar glukosa plasma, kadar insulin puasa, dan profil lipid kemudian dikuatkan dengan temuan klinis untuk mengukur kondisi.
Namun, karena resistensi insulin dan obesitas saling berkaitan, dokter merekomendasikan tes untuk menyingkirkan masalah terkait berat badan termasuk perlemakan hati, sleep apnea, dan PCOS.
Apa pengobatan resistensi insulin?
Perubahan gaya hidup yang positif adalah cara paling efektif untuk mengatasi resistensi insulin pada anak. Pengelolaan berat badan melalui pola makan yang sehat dan seimbang dengan aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan gula darah, tekanan darah, dan kadar lipid.
Karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, penting untuk membangun kebiasaan sehat dengan membatasi junk food dan minuman manis, mengurangi waktu menatap layar, dan mengatur pola tidur.
Bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan anak-anak tidak stres karena pengobatan proaktif juga sama pentingnya.
Namun, perubahan gaya hidup saja tidak selalu memperbaiki resistensi insulin, dan beberapa anak mungkin memerlukan pengobatan.