Bursa Kripto di AS ini Ditutup dan Bayar 22 juta dolar AS untuk Selesaikan Sengketa Hukum

GENPOP -- KuCoin, yang merupakan salah satu bursa kripto terkemuka di dunia, dilaporkan telah mencapai kesepakatan penting dengan regulator New York, Amerika Serikat.

Kesepakatan ini melibatkan penyelesaian substansial sebesar 22 juta dolar AS dan menandai berakhirnya operasi KuCoin di New York AS, sebuah langkah yang berdampak pada dominasi pasarnya.

KuCoin juga sudah mencapai kesepakatan untuk membatasi akses bagi pengguna di New York pada platformnya dan akan membayar 22 juta dolar AS untuk menyelesaikan sengketa hukum yang diprakarsai oleh negara.

Scroll untuk membaca

Penyelesaian ini merupakan bagian dari rencana New York untuk mengatur perusahaan yang berurusan dengan aset digital.

Seperti diketahui, gugatan terhadap KuCoin yang berbasis di Seychelles diajukan pada Maret 2023 lalu oleh Jaksa Agung Letitia James.

Bursa kripto ini digugat karena beroperasi di negara bagian tersebut tanpa registrasi yang diperlukan, suatu persyaratan untuk platform yang memungkinkan perdagangan mata uang kripto oleh investor.

Kesepakatan ini mencakup komitmen KuCoin untuk menghentikan perdagangan sekuritas dan komoditas di New York. Ini terjadi di tengah upaya intensif regulator dan penegak hukum AS untuk mengatasi masalah seperti penipuan, pencucian uang, dan kurangnya perlindungan investor dalam sektor kripto.

James mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Perusahaan kripto harus memahami bahwa mereka harus mengikuti aturan yang sama seperti lembaga keuangan lainnya.”

James menyatakan bahwa KuCoin melanggar Undang-Undang Martin, undang-undang sekuritas negara bagian yang penting, melalui transaksinya di sektor kripto.

Persoalan ini meliputi penjualan “KuCoin Earn,” sebuah produk yang dikembangkan untuk menghasilkan pendapatan bagi platform dan investornya, dan secara tidak akurat menyebut dirinya sebagai "pertukaran". []