Pantau Setiap Operasi Kripto, Binance Bahkan Sampai Gandeng Firma Hukum
GenpOp. -- Binance, salah satu platform transaksi kripto terbesar di dunia, mengambil langkah strategis dengan meminta firma hukum terkenal di New York, Sullivan dan Cromwell, untuk melakukan pemantauan independen.
Perkembangan tersebut mengikuti kesepakatan Binance baru-baru ini dengan pemerintah AS dan tuduhan yang ditimbulkannya.
Dengan banyaknya firma hukum yang bersaing untuk mendapatkan peluang tersebut, Sullivan dan Cromwell muncul sebagai entitas yang dipilih untuk mengamati dengan cermat operasi Binance.
Departemen Kehakiman AS mengusulkan denda sebesar 4 miliar dolar AS untuk menyelesaikan penyelidikan yang memakan waktu beberapa tahun.
Adapun Binance, yang diawasi sejak 2018 karena kepatuhannya terhadap peraturan anti pencucian uang, mengaku bersalah pada tahun 2023 karena melanggar sanksi.
Sullivan dan Cromwell ditugaskan untuk mengawasi penerapan langkah-langkah tersebut, terutama dengan fokus pada kepatuhan Binance terhadap konvensi anti pencucian uang.
Binance harus meningkatkan keamanan dan menyelaraskan dengan persyaratan hukum, dan juga melaporkan setiap transaksi berbahaya selama bertahun-tahun. Operasi tersebut dipimpin oleh supervisor Sharon Cohen Levin.
Meski Departemen Kehakiman belum mengonfirmasi secara resmi peran pengawas Sullivan dan Cromwell, potensi pengawasan menjanjikan kontrol lebih besar atas aktivitas Binance dan peran penting dalam mengawasi perjanjian yang sedang berlangsung.
Kesimpulan
1. Kemitraan ini menandai langkah signifikan menuju transparansi dan kepatuhan hukum di bidang cryptocurrency.
2. Binance menyewa firma hukum bergengsi Sullivan & Cromwell untuk memantau operasinya secara independen.
3. Pemantauan berfokus pada kepatuhan anti pencucian uang Binance, dengan pengawasan terhadap masalah baru dan lama.
4. CZ (Changpeng Zao, pendiri Binance) menghadapi tuduhan pencucian uang SEC dan penundaan hukuman.
[]