Jika Artificial Intelligence dan Blockchain Bergabung, Apa Jadinya?
GenpOp. -- Pakar Teknologi Blockchain, Anndy Lian, menguraikan panjang lebar tentang blockchain. Termasuk kaitannya dengan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
Bagaimana bila keduanya bergabung? Apa jadinya?
Lian menjelaskan, jika AI dan blockchain bergabung, maka akan banyak produk yang tercipta. Bahkan solusi-solusi baru juga akan bermunculan.
"Konvergensi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain akan membawa banyak peluang untuk menciptakan produk, layanan, dan solusi baru yang dapat bermanfaat bagi berbagai domain dan industri," tutur penulis buku Blockchain Revolution 2030.
Dia mengatakan, salah satu peluang yang bisa tercipta ketika AI dan blockchain bergabung, adalah penciptaaan Web4, yaitu istilah yang mengacu pada ekosistem web yang cerdas dan terdesentralisasi yang memanfaatkan teknologi AI dan blockchain.
Web4 bertujuan untuk mengatasi beberapa keterbatasan dan tantangan web saat ini, seperti sentralisasi, privasi, keamanan, skalabilitas, dan interoperabilitas.
"Ini memungkinkan aplikasi web yang lebih berpusat pada pengguna, demokratis, dan kolaboratif yang dapat memberdayakan pengguna untuk memiliki kontrol, pilihan, dan partisipasi lebih besar dalam aktivitas online mereka," papar Lian.
Apalagi ketika blockchain mengalami perkembangan yang terus-menerus, maka transfer uang dan pembayaran akan berubah menjadi lintas batas. Seseorang di Indonesia bisa dengan sangat mudah mentransfer uang ke negara lain di luar sana.
Teknologi Blockchain dapat memungkinkan transaksi uang lintas batas negara menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman tanpa perantara atau biaya.
Teknologi Blockchain juga dapat mendukung penciptaan dan adopsi mata uang kripto, stablecoin, dan CBDCs (central bank digital currencies), yang dapat menawarkan bentuk uang alternatif atau pelengkap terhadap mata uang fiat tradisional.
Blockchain juga akan berdampak pada manajemen data dan pembuatan identitas digital. Blockchain dapat menyediakan cara untuk menyimpan, berbagi, dan memverifikasi data dengan cara yang terdesentralisasi dan tidak dapat diubah tanpa bergantung pada otoritas atau perantara terpusat.
Teknologi Blockchain juga memungkinkan pembuatan dan pengelolaan identitas digital, yang dapat memberi user lebih banyak kontrol, privasi, dan keamanan atas data pribadi dan aktivitas online mereka. []