5 Perampokan Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah
GENPOP -- Kripto dikenal dengan sifatnya yang sangat fluktuatif. Volatilitas ini memicu banyak minat investor yang mencari potensi keuntungan ketika kripto sedang naik.
Namun hal itu terkadang menarik orang-orang yang lebih suka mengambil kripto milik orang lain daripada membeli kripto mereka sendiri.
Kurangnya pengawasan dan pengamanan pasar kripto membuatnya sangat menarik bagi pencuri yang mencari uang dengan cepat. Dan karena sifat digital dari mata uang kripto, maka lebih mudah untuk dicuri dibandingkan aset lainnya.
Berikut ini 5 peristiwa perampokan kripto terbesar sepanjang sejarah, berdasarkan penelitian dari perusahaan keamanan siber Kaspersky.
1. Exchange Kripto KuCoin ($285 juta/Rp 4,5 triliun)
Exchange yang berbasis di Singapura ini mendeteksi transaksi mencurigakan di platformnya pada tahun 2020.
Lalu pihak KuCoin dengan cepat mentransfer aset digital ke dalam cold storage, tetapi sayangnya tindakan ini tidak dilakukan sebelum kerusakan terjadi.
2. Perampokan Wormhole ($334 juta/Rp 5,3 triliun)
Kaspersky mengatakan Wormhole adalah alat yang memediasi transaksi mata uang kripto. Pada tahun 2022, beberapa pencuri mengeksploitasi kerentanan dalam platform tersebut.
Kemudian Wormhole menawarkan uang sebesar 10 juta dolar AS kepada perampok untuk mengembalikan token yang dicurinya.
Tetapi perampok itu tetap melancarkan aksinya, dan mengambil 334 juta dolar AS dalam bentuk kripto, atau senilai Rp 5,3 triliun.