Akhir Hidup Mereka yang Menghina dan Mendustai Nabi Muhammad SAW

GENPOP -- Kisah Nabi Muhammad SAW memang selalu menarik untuk diulas. Salah satunya adalah tentang kisah tentang orang-orang yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Orang-orang penghina Nabi Muhammad SAW, mencaci Rasulullah SAW dan menyebarkan fitnah terhadap junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, pada akhirnya tidak mendapatkan keselamatan, baik di dunia dan akhirat. Mereka justru berakhir tragis.
Ada sejumlah kisah dalam sejarah Islam, yang menggambarkan bagaimana akhir tragis orang-orang yang menghina Nabi Muhammad SAW. Berikut ini penjelasannya.
1. Jenazah Ditolak Bumi Karena Dusta
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, dia berkata:
"Di antara kami ada seorang laki-laki dari Bani Najjar yang telah membaca Surat Al Baqarah dan Surat Ali Imran dan ia seorang penulis wahyu untuk Rasulullah SAW. Kemudian dia pergi melarikan diri dan bergabung bersama Ahli Kitab yang menyanjungnya.
Mereka berkata, 'Orang ini pernah menjadi penulis wahyu bagi Muhammad', sehingga mereka pun mengaguminya. Tidak beberapa lama kemudian Allah menimpakan bencana pada orang itu hingga kematiannya. Mereka para ahli kitab menggali kuburan untuknya dan menguburkannya. Keesokan harinya bumi telah memuntahkan jasad orang itu ke permukaan.
Mereka, ahli kitab itu, pun menggali kuburan kembali dan menguburkannya tetapi keesokan harinya bumi kembali memuntahkan jasad orang itu. Lagi-lagi mereka menggali kuburan dan menguburkan jasad orang itu dan begitu pula keesokan harinya bumi memuntahkan kembali jasad tersebut. Akhirnya mereka ahli kitab membiarkan jasad orang itu terbuang." (HR Muslim)
Terhadap hadits itu, Ibnu Taimiyah menyampaikan, orang yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah orang terkutuk karena dusta yang telah dilakukannya. Karena dia jelas bukanlah penulis wahyu. Dan penolakan bumi terhadap mayat tersebut adalah hukuman dari kebohongannya.
Halaman 2 / 3
2. Tangan Bergetar Saat Ingin Bunuh Nabi Muhammad SAW
Suatu ketika, ada orang yang ingin membunuh Nabi Muhammad SAW. Namanya adalah Gorts bin Al-Harts. Dia pun ditanya tentang bagaimana dirinya membunuh Nabi SAW.
Lalu dia menjawab, "Aku akan berkata padanya, berikan pedangmu. Jika dia (Nabi SAW) memberikannya kepadaku, maka kubunuh dengan pedang itu." Kemudian Gorts menghampiri Rasulullah SAW dan meminta pedangnya.
Lantas diberikanlah pedang itu oleh Rasulullah. Namun, tangan Gorts bergetar sampai pedang yang dipegangnya pun terjatuh. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT ada di antaramu dan apa yang kamu inginkan." (Al-Dur Al-Mantsur)

Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook