Mengenal Apa itu Ethereum, Artinya, Fundamental dan Bedanya dengan Bitcoin
GENPOP -- Pegiat kripto tentu sudah tidak asing lagi dengan aset kripto bernama Ethereum. Aset kripto Ethereum adalah kripto terpopuler kedua setelah Bitcoin (BTC).
Per Ahad 5 November 2023 ini, harga Ethereum ada di angka Rp 29 juta. Naik 1,6 persen selama 24 jam terakhir.
Harga tertinggi Ethereum pernah menyentuh hingga menyentuh lebih dari Rp 60 juta pada November 2021 silam.
Saat itu merupakan momentum harapan bagi Ethereum untuk terus mencapai angka tertinggi. Namun, harga Ethereum tertinggi mentok di angka Rp 65 juta, di tahun 2021 bulan Desember.
Ada beberapa hal mengapa investor kripto perlu memahami secara mendasar tentang Ethereum. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
Apa itu Ethereum?
Ethereum adalah proyek blockchain terbesar yang terus melakukan berbagai pengembangan. Pengembangan tersebut mungkin dapat dikatakan lebih besar daripada pesaingnya, Bitcoin.
Hal itulah yang membawa Ethereum sebagai proyek paling ambisius dalam sejarah blockchain sekarang ini.
Jaringan Ethereum dikembangkan dengan menggunakan teknologi blockchain, yang tujuannya adalah untuk membangun decentralized application (dApp).
Apa itu Ether (ETH)?
Ethereum punya aset kripto yang diberi nama ‘Ether’ dengan kode ETH. Ini adalah salah satu aset kripto terpopuler kedua di dunia.
Ether sebagai bagian dari produk Ethereum, adalah token kripto yang masuk dalam tiga market cap terbesar, yang menjadi saingan berat bagi Bitcoin.
Ether adalah aset kripto yang dikembangkan oleh Ethereum. Salah satu keunggulan ETH yakni user bisa melakukan staking. Kamu bisa menyetor sejumlah ETH ke dalam jaringan PoS Ethereum untuk menjadi kolateral.
ETH terus berkembang seiring perjalanannya. Betapa tidak, pada 2015, user hanya bisa melakukan satu hal dengan ETH, yaitu menggunakannya sebagai alat tukar yang dapat diberikan dan diterima pengguna platform Ethereum. Dan kini mereka bisa staking.
Kelebihan Ethereum Ketimbang Bitcoin
Ethereum diluncurkan pada tahun 2015. Keberadaannya melanjutkan kiprah Bitcoin tetapi dengan sejumlah perbedaan dan inovasi.
Letak keunggulan Ethereum adalah pengembang dimungkinkan untuk secara mandiri meluncurkan aplikasi buatannya sendiri hingga beroperasi di atas jaringan Ethereum.
Dengan begitu, pengembang dapat menyetor data dan mengendalikan aplikasi buatannya sesuai keinginannya masing masing.
Maka, Ethereum dapat dikatakan sebagai penyedia jaringan untuk lahirnya mata uang kripto baru.
Bedanya Ethereum dengan Bitcoin, yaitu Bitcoin punya fokus yaitu menjadi aset kripto dan jaringan untuk moda pembayaran.
Sedangkan Ethereum, yang dengan keunggulannya, bertujuan menjadi platform untuk aplikasi aplikasi multiguna.
Misalnya marketplace yang terdesentralisasi, media sosial, atau bahkan gim dan format hiburan lainnya. Ada sekitar 3.000 proyek yang dibentuk lewat jaringan Ethereum, dengan memakai 50.5 juta smart contract.