Kisah Warga Satu Pulau Masuk Islam Setelah Musafir Mengusir Jin Ifrit
Diceritakan, penduduk di Pulau Maldives pada zaman dahulu meyakini bahwa ada jin ifrit yang datang dari laut untuk mendatangi mereka, di waktu-waktu tertentu setiap bulannya.
Ketika jin ifrit itu muncul, para warga setempat kemudian mengambil salah satu gadis perawan, mendandani gadis tersebut, lalu menempatkannya di sebuah rumah berhala di pantai. Setelah itu, gadis perawan tersebut ditinggalkan begitu saja pada satu malam.
Pada besok paginya, gadis itu sudah ditemukan meninggal. Karena itu, warga di pulau tersebut terbiasa bersiap-siap untuk menyerahkan salah seorang gadis perawan.
Mereka melakukan pengundian setiap bulan. Siapapun yang namanya muncul setelah diundi, maka harus menyerahkan putri perawannya kepada si jin ifrit.
Setelah bertahun-tahun, datanglah musafir Muslim bernama Abu Barakat Al Barbari ke Pulau Maladewa. Sang musafir melihat keadaan tersebut, di mana warga harus menyerahkan tumbal gadis perawan kepada jin ifrit.
Al Barbari tinggal di rumah seorang wanita tua di salah satu pulau di Maladewa. Suatu kali, dia melihat wanita tua itu sedang bersama kerabatnya, dan mereka menangis tersedu-sedu.
Setelah ditanya mengapa menangis, ternyata gadis perawan yang akan menjadi korban jin ifrit kali ini jatuh pada putri semata wayang wanita tua itu.
Di situlah Abu Barakat Al Barbari memutuskan untuk menyelamatkan sang gadis. Dia menggantikan gadis perawan itu dan masuk ke dalam rumah berhala. Selama di dalam, Al Barbari membaca Alquran.
Ketika jin ifrit muncul di hadapannya dan mendengar ayat suci Alquran, si jin ifrit langsung kembali ke laut.
Besok paginya, wanita tua dan kerabatnya itu melihat Abu Barakat Al Barbari masih hidup tanpa terlihat ada yang menyentuhnya. Setelah kejadian itu, seorang raja bernama Shunuraza meminta Al Barbari datang menghadap, setelah mendengar apa yang dilakukan oleh sang pengembara Muslim.