Cryptolab

Beda Mata Uang Digital dan Kripto, Jangan Sampai Salah Kaprah!

Beda Mata Uang Digital dan Kripto, Jangan Sampai Salah Kaprah! (dok. Republika)
Beda Mata Uang Digital dan Kripto, Jangan Sampai Salah Kaprah! (dok. Republika)

GENPOP -- Sebagian kalangan masih belum memahami pengertian mata uang digital dan mata uang kripto (cryptocurrency). Perbedaan mata uang uang digital dan kripto juga masih sering disalahpahami.

Istilah mata uang digital dan mata uang kripto sering kali digunakan secara bergantian. Hal ini menimbulkan kesan bahwa keduanya sinonim. Padahal keduanya bukanlah sinonim atau antonim.

Internal Revenue Service (IRS), yang merupakan salah satu lembaga pemerintah pertama yang mengakui Bitcoin, mendefinisikan mata uang digital sebagai "representasi nilai digital yang berfungsi sebagai alat tukar, unit hitung, dan/atau penyimpan nilai."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Istilah mata uang digital adalah istilah umum yang mencakup semua mata uang atau metode pembayaran yang digunakan melalui perangkat elektronik.

Adapun Cryptocurrency alias kripto membentuk kategori di bawah itu.

Selain perangkat elektronik, mata uang digital yang juga disebut sebagai mata uang virtual, bergantung pada internet, jaringan seluler, atau gelombang radio untuk mentransfer nilai dari satu orang ke orang lain.

Saluran komunikasi ini memungkinkan mata uang digital digunakan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan mata uang fisik, seperti koin, uang kertas, dan buku cek. Secara khusus, mata uang digital dapat dikirim ke seluruh dunia secara instan.

Apa Saja yang Termasuk Mata Uang digital?

Mata uang digital secara luas dapat diklasifikasikan menjadi:

- Cryptocurrency alias kripto

- Stablecoin

- Koin utilitas

- CBDC

- Uang seluler

- Platform pembayaran internet

Enam jenis tersebut dapat digambarkan sebagai terpusat, terdesentralisasi, atau hybrid. Enam itu juga dapat diklasifikasikan sebagai mata uang negara atau sebagai rel untuk mata uang lainnya.

Mata uang digital terpusat (tersentralisasi)

Mata uang digital ini dibuat, diterbitkan, dan dikelola oleh entitas terpusat seperti perusahaan, lembaga pemerintah, atau bahkan seseorang.

Kelebihan mata uang digital terpusat meliputi:

- Mudah diluncurkan dan dikelola

- Mudah untuk ditingkatkan karena ada satu pengambil keputusan akhir

- Dapat dengan mudah memenuhi persyaratan peraturan

- Transaksi yang salah dapat dibatalkan

Kelemahan mata uang digital terpusat meliputi:

- Dapat dengan mudah diretas karena memiliki satu titik kegagalan

- Dapat dimatikan secara paksa

- Pengguna dapat dengan mudah disensor, termasuk penerapan batasan.

- Biaya transaksi bisa sangat mahal karena ada kebutuhan untuk mendapatkan keuntungan

- Pengguna harus menghadapi kenyataan bahwa data mereka dikumpulkan, disimpan, dan digunakan.

Berita Terkait

Image

Cara Upbit Indonesia Perkuat Keamanan Transaksi Kripto

Image

Upbit Indonesia Hapus Biaya Perdagangan di Pasar USDT

Image

Dukung Coinfest 2024, Upbit Indonesia Soroti Inovasi Blockchain

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Boyong Masa Depan Sekarang Juga