Derita Penambang Bitcoin pada Momentum Halving, Bayaran Dipotong Hingga Terjerat Tagihan Listrik
GenpOp. -- Harga Bitcoin memang naik tajam dalam beberapa hari terakhir. Naik 9,7 persen selama tujuh hari terakhir berdasarkan data coinmarketcap.
Namun, keuntungan tersebut mungkin tidak berlaku bagi sebagian penambang karena adanya Halving Bitcoin pada April 2024 ini.
Halving Bitcoin adalah momentum setiap empat tahun, di mana imbalan yang didapat penambang dari penambangan dipotong setengahnya untuk memastikan kelangkaan Bitcoin.
Halving mengakibatkan jumlah koin baru yang dibuat berkurang sebesar 50 persen, dan imbalan bagi para penambang berkurang setengahnya.
Penurunan pendapatan sampai batas tertentu dapat dikompensasi dengan kenaikan harga Bitcoin akibat berkurangnya pasokan koin baru. Namun perusahaan dengan mesin dan operasi yang kurang efisien mungkin akan mengalami kesulitan.
Chief Operating Officer Luxor Technology, Ethan Vera menyampaikan, penambang dengan biaya listrik lebih tinggi atau mesin dengan efisiensi lebih rendah akan mengalami kesulitan menambang secara menguntungkan pasca halving. Luxor menyediakan layanan dan produk untuk industri pertambangan.
"Banyak perusahaan terjerat dalam kontrak listrik, atau mendapatkan keuntungan dari pendapatan kotor sehingga mereka mungkin terus menambang meski tidak menghasilkan keuntungan. Neraca perusahaan akan menentukan berapa lama mereka dapat bertahan dengan melakukan hal tersebut," kata Vera.
Halving Bitcoin terjadi di tengah minat baru terhadap Bitcoin setelah Komisi Sekuritas dan Bursa menyetujui 11 aplikasi ETF Bitcoin pada Januari 2024. Ini membuka jalan bagi investor untuk mengakses aset alternatif dengan lebih mudah.
Sementara itu, Cantor Fitzgerald menganalisis 13 penambang Bitcoin pada Januari dan menemukan bahwa pada harga Bitcoin saat itu sebesar 40.000 dolar AS, hanya dua penambang, CleanSpark (CLSK) dan Bitdeer (BTDR), yang dapat memperoleh keuntungan dari penambangan.
Namun dengan harga di atas 50.000 dolar AS saat ini, maka lebih banyak penambang yang mendapat keuntungan. Adapun mereka yang menghadapi biaya tagihan tertinggi adalah Hut 8 (HUT) dan Argo Blockchain (ARBK), karena harus mengeluarkan biaya masing-masing 60.360 dolar AS dan 62.276 dolar AS untuk menambang setiap koin.
Riot Platforms (RIOT) mengatakan mereka telah memposisikan diri sebagai salah satu penambang berbiaya terendah sebelum halving. RIOT adalah perusahaan dengan biaya terendah ketiga di hampir 44.000 dolar AS per koin, menurut Cantor Fitzgerald.
"RIOT bermaksud untuk memanfaatkan kemampuan untuk memperoleh Bitcoin dengan diskon yang signifikan terhadap harga pasar saat ini dengan mempertahankan proporsi yang lebih besar dari produksi Bitcoin bulanan dalam waktu dekat," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Januari lalu, dilansir investopedia.
"Hal ini dimungkinkan oleh profil likuiditas kami yang kuat, dan akan semakin memperkuat posisi kami sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar," tambah pernyataan perusahaan tersebut.
Adapun Marathon Digital (MARA) sedang mempersiapkan halving dengan banyak uang tunai. "Kita harus tangguh," kata CEO MARA, Fred Thiel, dalam sebuah video bulan lalu.