Kaisar Wilhelm II Dirumorkan Masuk Islam Agar Dunia Arab Mau Bantu Jerman Lawan Inggris

Khazanah  
Max Adrian Simon von Oppenheim lagi duduk, yang kumisan, setelan putih, menghadap kamera. (foto: arabic post)
Max Adrian Simon von Oppenheim lagi duduk, yang kumisan, setelan putih, menghadap kamera. (foto: arabic post)

GENPOP -- Max Adrian Simon von Oppenheim, orang Jerman keturunan bankir Yahudi, memulai misinya dengan memengaruhi Gubernur Makkah, Syarif Hussein bin Ali.

Sebelum lanjut baca, sebaiknya kamu membaca terlebih dulu dua artikel berikut ini supaya keterpahamannya runut:

Kisah Oppenheim (1): Kisah Orang Jerman Keturunan Yahudi, Fasih Bahasa Arab, dan Gemar Baca Cerita Legendaris 1001 Malam

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kisah Oppenheim (2): Diperintah Buat Propaganda Dukung Terbentuknya Aliansi Kesultanan Ottoman dan Jerman

Mari lanjut. Jadi inisiatif memengaruhi Gubernur Makkah itu tak lepas dari adanya perintah Jerman kepada Oppenheim untuk menyebarkan propaganda jihad dan membentuk aliansi antara Kesultanan Ottoman dan Jerman.

Kisah tersebut didasarkan pada makalah penelitian berjudul "The Role of the Orientalist Max von Oppenheim in German Propaganda for the Holy War 1915-1918", yang diterbitkan oleh Journal of Oriental Studies.

Disebutkan, Oppenheim berusaha memengaruhi Syarif Hussein bin Ali dengan tujuan agar Syarif Husein bin Ali setuju berdiri bersama Jerman untuk bertempur melawan Inggris, Prancis dan Rusia.

Oppenheim juga bertemu Pangeran Faisal bin Al-Hussein. Di awal pidato, Faisal berkata, "Saya bersyukur kepada Allah bahwa kepentingan Islam sepenuhnya identik dengan kepentingan Jerman."

Namun Faisal tidak setuju dengan Oppenheim soal dampak buruk pengaruh Inggris terhadap haji dan Islam secara umum. Faisal juga meyakinkan Oppenheim bahwa Syarif Hussein tidak ragu untuk bergabung dengan jihad selama Perang Dunia I.

Oppenheim bahkan sampai berjanji kepada Pangeran Faisal untuk naik kursi kekuasaan di Mesir setelah lepas dari cengkraman Inggris.

Setelah pertemuannya dengan Pangeran Faisal, Kementerian Luar Negeri Jerman menugaskan Oppenheim melakukan perjalanan ke Suriah yang memakan waktu beberapa bulan.

Dia dijadwalkan untuk bermarkas di Damaskus. Tujuannya adalah mengatur pusat intelejen dan informasi di Jerman dari sana.

Berbagai macam cara dan rayuan dilakukan Oppenheim untuk menarik simpati umat Muslim dan Arab, agar mau bantu Jerman melawan Inggris dan Prancis serta Rusia.

Sampai pada suatu kali, Oppenheim menyarankan Kaisar Wilhelm II memberikan sesuatu untuk makam Shalahuddin Al Ayyubi. Makam ini pernah dikunjungi Oppenheim pada tahun 1898.

Tujuannya adalah untuk mengingatkan kembali tentang sosok pejuang sekaligus menyerukan putra-putra Arab untuk mengikuti jejak Shalahuddin Al Ayyubi dan mengambil inisiatif melawan para keturunan Tentara Salib yang datang ke negara itu untuk merebut dari tangan kaum Muslimin.

Ide tersebut menarik bagi Kaisar Jerman. Kemudian, Kaisar meminta pengrajin terampil di negaranya untuk membuat lampu gantung yang berharga, yaitu mercusuar yang berisi banyak lampu yang dipasang di langit-langit, untuk digantung di makam Shalahuddin.

Oppenheim ditugaskan untuk mengantarkan hadiah ini ke Damaskus atas nama kaisar.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image