Cara Kerja Blockchain yang Perlu Dipahami, Begini Analoginya

Teknologi  
Cara Kerja Blockchain yang Perlu Dipahami, Begini Analoginya. (ilustrasi: pixabay)
Cara Kerja Blockchain yang Perlu Dipahami, Begini Analoginya. (ilustrasi: pixabay)

GenpOp.id -- Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam memahami cara kerja blockchain yang kini menjadi kian berkembang menjadi sejumlah produk yang dihasilkan. Di antaranya seperti cryptocurrency, NFT dan lainnya.

BACA JUGA:

+ 3 Dampak Teknologi Blockchain terhadap Dunia di Masa Depan

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

+ Teknologi Blockchain Kian Berkembang, Perlukah Kesatuan Regulasi dan Peraturan Internasional?

+ Yakin Banget, Pakar Ini Bilang Adopsi Blockchain Lagi On The Rise

+ Masih Asing dengan Blockchain? Ini Penjelasan Mengapa Begitu Revolusioner

Secara garis besar, blockchain beroperasi melalui tujuh langkah, berikut pemaparannya:

Langkah 1: Inisiasi dan Validasi Transaksi. Transaksi dimulai dan dikirim ke jaringan blockchain untuk validasi.

Langkah 2: Pembuatan Blok Baru. Setelah divalidasi, blok baru dibuat untuk mencatat transaksi.

Langkah 3: Menyiarkan ke Semua Node. Blok yang baru dibuat disiarkan ke semua node (penambang) di jaringan blockchain.

Langkah 4: Verifikasi dan Validasi. Node memverifikasi transaksi dalam blok baru dan memvalidasinya menggunakan sistem bukti kerja, yang mungkin diperlukan.

Langkah 5: Blokir Penambahan. Blok yang baru diverifikasi ditambahkan ke blockchain.

Langkah 6: Propagasi Jaringan. Pembaruan pada blockchain disebarkan ke seluruh jaringan.

Langkah 7: Eksekusi Transaksi. Akhirnya, transaksi yang divalidasi berhasil dijalankan.

Tidak semua blockchain mengikuti cara kerja yang sama. Operasi mereka bervariasi berdasarkan kategori masing-masing dalam berbagai jenis jaringan blockchain.

Analogi Cara Kerja Blockchain

Selanjutnya, sekarang kami akan menggunakan sebuah analogi untuk memahami bagaimana cara kerja blockchain.

Bayangkan sebuah buku catatan digital khusus yang digunakan banyak orang untuk mencatat berbagai hal, seperti siapa yang memiliki apa.

Buku catatan ini disebut “blockchain.” Alih-alih disimpan di satu tempat, salinan buku catatan ini tersebar di banyak komputer di seluruh dunia.

Sekarang, katakanlah kamu ingin membeli kucing digital keren dalam sebuah game, dan saya ingin memastikan kamu memiliki uang untuk membelinya.

Saat kamu melakukan pembelian, informasi tersebut dituliskan pada halaman baru buku catatan digital, yang disebut “blok”.

Blok ini berisi informasi tentang pembelian kamu, seperti apa yang kamu beli, berapa biayanya, dan siapa kamu.

Inilah bagian cerdasnya: sebelum blok baru ditambahkan ke buku catatan, blok tersebut diperiksa oleh banyak orang yang menggunakan komputer mereka untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit.

Teka-teki ini sangat rumit sehingga membutuhkan waktu dan tenaga komputer untuk memecahkannya.

Setelah seseorang menyelesaikannya, mereka memberi tahu orang lain, dan jika semua orang setuju bahwa itu benar, blok baru akan ditambahkan ke buku catatan.

Sekarang, blok baru terhubung ke blok sebelumnya, dan rantai blok ini terus bertambah seiring waktu. Itu sebabnya disebut “blockchain.” Setelah informasi ditulis dalam satu blok dan ditambahkan ke rantai, sulit untuk diubah atau dihapus. Hal ini membuatnya sangat aman.

Jadi, dalam contoh kita, ketika kamu membeli kucing digital, itu dicatat dalam sebuah blok di blockchain, dan semua orang dapat melihatnya.

Kamu tidak dapat menipu atau melakukan pembelian palsu karena semua orang memeriksa teka-teki matematika, dan informasinya disimpan di banyak komputer di seluruh dunia.

Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang cara kerja blockchain. Blockchain seperti buku besar digital yang menjaga segala sesuatu tetap jujur dan aman, baik untuk membeli kucing digital atau bahkan hal-hal yang lebih penting seperti transaksi uang atau pencatatan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image