12 Hal Terpenting tentang Blockchain dan Kripto
GENPOP -- Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini cocok juga untuk kamu yang belum mengenal dunia kripto. Maka kali ini, mari berkenalan dengan kripto. Bicara kripto, maka tidak bisa lepas dari teknologi bernama blockchain.
Ya, blockchain adalah teknologi di balik aset digital yang biasa disebut kripto atau juga cryptocurrency.
Sederhananya, blockchain adalah sistem yang mengatur dan mengelola data transaksi kripto yang tidak dikelola oleh pihak ketiga seperti perbankan. Di kripto, yang mengelola adalah para penggunanya.
Dengan demikian, bisa dikatakan, kripto hanya ada di lingkungan digital secara online dengan menggunakan sistem blockchain. Kamu hanya dapat mengakses kripto melalui internet dari komputer atau gadget.
Kripto tidak memiliki bentuk fisik seperti mata uang tradisional. Kamu tidak bisa memegang kripto secara fisik seperti halnya uang tunai biasa.
Tempat penyimpanan kripto adalah di dompet digital. Dompet kripto menggunakan program perangkat lunak yang membantu kamu membelanjakan dan menerima kripto secara online.
Hal penting lain tentang kripto, yaitu sebagian besar koin kripto tidak punya server pusat. Kripto tidak dikendalikan oleh satu otoritas terpusat seperti perbankan pada umumnya. Kripto juga tidak dikendalikan oleh orang atau pihak yang menciptakannya.
Selain itu, jaringan kripto bergantung pada jaringan peer-to-peer yang mengatur transaksi dan memastikan semuanya diperiksa.
Ringkasan:
1. Blockchain adalah sistem yang mengatur dan mengelola data transaksi mata uang digital yang tidak dikelola oleh pihak ketiga seperti perbankan.
2. Di dunia kripto, yang mengelola adalah para penggunanya.
3. Kripto hanya ada di lingkungan digital secara online.
4. Kripto menggunakan sistem blockchain.
5. Kamu hanya dapat mengakses kripto melalui internet dari komputer atau perangkat seluler.
6. Kripto tidak memiliki bentuk fisik seperti mata uang tradisional.
7. Tempat penyimpanan kripto adalah di dompet digital.
8. Sebagian besar kripto tidak punya server pusat, alias terdesentralisasi.
9. Kripto tidak dikendalikan oleh satu otoritas terpusat seperti perbankan pada umumnya.
10. Jaringan kripto bergantung pada jaringan peer-to-peer yang mengatur transaksi dan memastikan semuanya diperiksa.
11. Kripto menggunakan sistem terenkripsi yang menerjemahkan data menjadi kode yang aman.
12. Transaksi kripto tercatat di buku besar jaringan. Transaksi yang sudah terjadi tidak bisa diubah dan bersifat permanen.
BACA JUGA: Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2024
BACA JUGA: Harga Bitcoin pada Tahun 2024 Diprediksi Bakal Naik Signifikan
BACA JUGA: Prediksi Harga Bitcoin Menurut Robert Kiyosaki
BACA JUGA: Ternyata Robert Kiyosaki Lebih Suka Bitcoin ketimbang Saham
BACA JUGA: Mengenal Apa itu Halving Bitcoin