Saham Gorengan: Pengertian, Contoh, dan Ciri-Cirinya

Bisnis  
Mengenal apa itu saham gorengan, contoh dan ciri cirinya.
Mengenal apa itu saham gorengan, contoh dan ciri cirinya.

GenpOp. -- Ada sejumlah alasan mengapa seseorang bisa mendapatkan kerugian dalam investasi saham. Salah satunya karena dia menaruh uangnya di saham gorengan.

Saham gorengan merupakan istilah yang populer di kalangan pegiat saham. Ini karena potensi besar untuk meraih keuntungan darinya, tetapi juga sangat besar potensinya mendapat kerugian.

Saham gorengan erat kaitannya dengan spekulasi dan volatilitas. Karena itu, pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan tentang apa itu saham gorengan dan bagaimana kita mengenali ciri-cirinya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut ini ulasan lengkap tentang pengertian dan ciri ciri saham gorengan. Sebaiknya dibaca sampai tuntas agar memperoleh pemahaman yang dalam dan Anda pun bisa terhindar dari potensi kerugian main saham.

BACA JUGA:

+ 5 Kelebihan Investasi Reksadana

+ Cara Bermain Saham dengan Modal 100 ribu

+ Tips Main Saham Bagi Pemula

+ Kisah Investor Ritel Mampu Mengalahkan Bandar Saham

+ Trik Menemukan Saham Bagus tapi Murah ala Lo Kheng Hong

+ Alasan Mengapa Investasi Saham Lebih Baik daripada Deposito, Emas dan Tanah

Mengenal Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham yang harganya sengaja dibuat oleh pihak tertentu dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Pihak tertentu ini biasa disebut bandar karena dia punya modal besar untuk ditaruh pada saham.

Mereka yang biasanya menjadi korban adalah investor ritel atau investor saham yang modalnya kecil. Investor kecil seperti ini biasa merasakan sindrom takut ketinggalan kereta atau disebut Fear of Missing Out (FOMO).

Contohnya, ada seseorang atau pihak yang memiliki dana besar ingin memainkan sebuah harga saham ABC. Saham ABC ini harga wajarnya sebenarnya Rp100.

Karena ingin mendulang untung dari saham ABC, penggoreng saham dengan uangnya yang banyak itu menaikkan harga saham tersebut dengan cara melakukan jual beli saham sendiri.

Sehingga terlihat perdagangan saham tersebut ramai terjadi transaksi. Padahal yang melakukan transaksi itu si penggorengnya sendiri.

Biasanya investor ritel yang tergiur adanya kenaikan saham ABC tadi tergiur untuk membeli karena harganya yang naik terus.

Ketika investor ritel sudah banyak yang membeli saham tersebut si penggoreng saham langsung melakukan aksi jual setelah harganya sudah naik berkali kali lipat.

Hal yang sangat menyedihkan biasanya ketika si investor ritel yang sudah masuk tadi ingin menjual sahamnya, ternyata tidak ada yang ingin membeli.

Selanjutnya akan dijelaskan tentang ciri ciri saham gorengan. Berikut ini ulasannya dan simak sampai habis agar mendapat pemahaman yang dalam.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image