Saham Gorengan: Pengertian, Contoh, dan Ciri-Cirinya
Ciri Saham Gorengan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri saham gorengan. Untuk mengetahui mana saham gorengan, ada tiga hal utama yang penting untuk diketahui:
1. Harga saham tidak mencerminkan fundamental perusahaan
Biasanya saham gorengan merupakan saham yang memiliki kinerja buruk tapi harga sahamnya sangat mahal. Bagaimana cara mengetahui saham tersebut mahal atau tidak?
Cara paling gampang dengan membandingkan harga sahamnya dengan perusahaan yang sejenis.
Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham saham telah dibagi menjadi beberapa kelompok industri seperti perbankan, energi, properti dan lain lain.
Apabila harga sahamnya lebih mahal dari rata rata industri padahal kinerjanya jauh lebih buruk dari rata rata industrinya, maka patut dicurigai, dan pantas untuk kita waspadai juga, bahwa saham tersebut sedang digoreng.
2. Nilai Transaksi Harian Tidak Wajar
Biasanya yang menjadi target saham yang ingin digoreng adalah perusahaan perusahaan kecil dan menengah yang transaksi hariannya kecil.
Karena kalau si penggoreng saham ingin menggoreng saham blue chip seperti Telkom (TLKM) atau Bank BCA (BBCA), si penggoreng atau bandar akan kesulitan untuk mengakumulasinya karena perlu modal yang besar.
Karena itulah, para penggoreng saham atau bandar itu lebih memilih mengincar saham lapis 2 dan 3 yang lebih gampang untuk dimainkan. Ini karena mereka hanya perlu modal puluhan milar, dan mereka sudah bisa memainkan harga sahamnya.
3. Transaksi harian yang janggal.
Biasanya ketika saham mulai digoreng bisa kita lihat dari transaksi hariannya. Semula transaksinya sepi tetapi mendadak ramai dan harganya naik dengan cepat.
Nah, besar kemungkinan dan dapat dipastikan bahwa saham ini sedang digoreng oleh pihak bermodal besar.